Rabu, 18 Juli 2012

landasan teori


BAB II
LANDASAN TEORI


2.1       Pengertian Pengendalian Kualitas
Pengertian kualitas adalah suatu pengendalian kualitas bagi produk dimana produk itu mampu memenuhi kebutuhan atau keinginan para konsumen. Kualitas suatu produk merupakan salah satu kunci bagi kemajuan dan kesuksesan suatu perusahaan. Perusahaan yang mempertahankan akan kualitas produk itu akan lebih bermanfaat bagi pengurangan biaya produksi dan akan sukses dalam pemasaran dan diterima oleh konsumen serta pada akhimya akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan yang memproduksinya.
   Pengendalian kualitas menurut (Sritomo Wignjosoebroto,1992) merupakan suatu sistem verifikasi dan penjagaan/perawatan dari suatu tingkatan/derajat kualitas produk atau proses yang di kehendaki dengan cara perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang sesuai, inspeksi yang terus menerus, serta tindakan korektif bilamana diperlukan. Dengan demikian hasil yang diperoleh dengan kegiatan pegendalian kualitas benar‑benar bisa memenuhi standar yang telah direncanakan.
2.1.1    Pengendalian Kualitas Variabel
            Karakteristik kualitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk ukuran angka atau kuantitatif khususnya untuk produk cukup banyak. misalnya, dinyatakan dalam ukuran mikrometer, milimeter, sentimeter, dimensi berat, dimensi volume dan dimensi lainnya yang dapat diukur. Karakteristik kualitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk ukuran angka ini dinamakan dimensi variabel. ukuran variabel ini lebih efisien dalam memberikan informasi tentang kualitas proses dan lebih banyak digunakan jika dibandingkan dengan dimensi ukuran atribut atau sifat.
            Grafik pengendalian variabel biasanya menggunakan mean-chart atau x-chart dan grafik pengendalian kualitas untuk standar deviasi dinamakan s-chart dan grafik pengendalian untuk rentang dinamakan r-chart.
2.1.1.1 Membuat x-chart
            jika kita melakukan pengukuran karakteristik kualitas dengan x1, x2 dan xn sampel berukuran n, maka rata-rata sampel adalah
                                                                 
2.1.1.2 Membuat r-chart
            Untuk membuat batas pengendalian, perlu ditaksir standar deviasi atau rentang m sampel. Jika x1, x2 dan xn adalah sampel berukuran n, maka rentang sampel adalah selisih nilai observasi terbesar dengan nilai observasi terkecil atau R = xmax - xmin
                Misalkan R1, R2 dan Rm adalah rentang m sampel, maka rentang rata-ratanya adalah:
                       

2.2       Pentingnya Pengendalian Kualitas Statik
            Pengendalian kualitas statistik (statistical quality control) adalah alat yang sangat berguna dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir proses. Dalam banyak proses produksi, akan selalu ada gangguan yang dapat timbul secara tidak terduga. Apabila gangguan tidak terduga dari proses ini relatif kecil biasanya dipandang sebagai gangguan yang masih dapat diterima atau masih dalam batas toleransi. Apabila gangguan proses ini relatif besar atau secara singkat cukup besar dikatakan tingkat gangguan yang tidak dapat diterima.
            Gangguan proses kadang-kadang dapat timbul dari tiga sumber yaitu mesin yang dipasang tidak wajar, kesalahan operator (human error), dan bahan baku yang rusak atau tidak sesuai standar. Akibat dari gangguan tersebut menyebabkan proses produksi tidak dalam keadaan kendali dan produk yang dihasilkan tidak dapat diterima. Pengendalian kualitas statistik bertujuan untuk menyelidiki dengan cepat sebab-sebab terjadinya kesalahan dan melakukan tindakan perbaikan sebelum terlalu banyak produk cacat yang diproduksi.
2.3       Tujuan  Pengendalian Kualitas
Berkesinambungan pada produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, memberikan keberhasilan usaha dan mengembalikan investasi kepada para pemegang saham dan pemilik perusahaan. Tujuan pengendalian kualitas memiliki 3 tahapan yang berbasis yang akan digunakan yaitu sebagai berikut:
1.        Berbasis Pengguna.
2.        Berbasis Manufatur.
3.        Berbasis Produk.
Tujuan diadakannya pengendalian kualitas adalah menyediakan suatu alat baru yang membuat pemeriksaan proses menjadi lebih efektif dan untuk mendapatkan gambaran bahwa spesifikasi produk yang telah ditetapkan apakah masih sesuai dengan kualitas standar atau perlu pengecekan terhadap kesalahan‑kesalahan yang terjadi, sehingga dapat menurunkan kualitas produk tersebut. ( Zulian Yamit,1996)
2.3.1    Beberapa Pendukung Dalam Rangka Pengendalian Kualitas 
            Beberapa pendukung yang dapat membantu rangka pengendalian kualitas atau  quality control yaitu sebagai berikut:
1.         Lembar formulir pencatatan
Lembar formulir pencatatan menggambarkan formulir yang digunakan untuk mencatat data bagian kendali untuk bagian yang ditolak. Penggunaan lembar formulir pencatatan bertujuan untuk:
a.       Menyusun data secara otomatis, sehingga data itu dapat digunakan dengan mudah.
b.   Memudahkan proses pengumpulan data, terutama untuk mengetahui bagaimana suatu masalah sering terjadi. Penggunaan lembaran formulir pencatatan untuk membantu mentabulasikan banyaknya kejadian dan suatu masalah tertentu.
c.     Mengumpulkan informasi mengenai letak sesuaian tentang yang diamati dimasukkan ke dalam lembar catatan dengan memperlihatkan butir‑butir yang diperiksa dan jumlah butiran yang ditolak.

2.         Diagram pareto
Diagram pareto digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tipe‑tipe yang tak sesuai. Masalah yang paling banyak terjadi ditunjukkan oleh  grafik pertama yang tertinggi serta ditempatkan pada sisi paling kiri, dan seterusnya sampai masalah yang paling sedikit terjadi ditunjukkan oleh grafik grafik terakhir yang terendah. Serta ditempatkan pada sisi paling kanan, pada dasarnya diagram pareto dapat digunakan sebagai alat interpretasi untuk:
  1. Menghitung persentase frekuensi untuk setiap kategori dan frekuensi.
  2. Memfokuskan perhatian pada berita kritis dan penting melalui pembuatan peringkat terhadap masalah-masalah atau penyebab dalam bentuk yang signifikan.
  3. Menentukan frekuensi relatif dan urutan penting masalah-masalah atau penyebab-penyebab dari masalah yang ada.
3.         Diagram sebab akibat
Diagram sebab akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara sebab akibat. Diagram sebab akibat dipergunakan untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab dan karakteristik. Kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor, penyebab itu, pada dasarnya diagram sebab akibat dapat dipergunakan untuk kebutuhan‑kebutuhan berikut:
  1. Membantu mengidentifikasi penyebab dari suatu masalah.
  2. Mencari sebab‑sebabnya dan mengambil tindakan korektif.
  3. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian faktor lebih lanjut.
  4. Menyeleksi metode analisis untuk penyelesaian masalah.
4.         Peta kontrol
Peta kontrol merupakan salah satu alat terpenting dalam pengendalian kualitas, adalah bagan kendali Shewart, dinamakan demikian karena teknik ini dikembangkan oleh Dr. Walter Andrew Shewart pada tahun 1920 sewaktu ia bekerja pada Bell Telephone Laboratories.
Peta kontrol adalah suatu grafik perbandingan data performance proses, untuk menghitung kontrol yang digambarkan sebagai garis limit pada peta tersebut.
Peta kontrol berfungsi untuk mengendalikan proses produksi, mempelajari kesalahan yang akan terjadi pada proses serta, mempelajari hubungannya dengan spesifikasi. Pada dasarnya setiap peta kontrol memiliki:
a.    Garis tengah, yang biasa dinotasikan sebagai Center Line (CL)
b.    Sepasang batas kontrol yang membatasi suatu proses terkendali atau tidak terkendali, dimana suatu batas kontrol ditempatkan di atas garis tengah yang dikenal sebagai batas kendali atas (BKA) = Upper Control Limit (UCL), dan yang satunya dibawah garis tengah disebut batas kendali bawah (BKB) = Lower Control Limit (LCL).
Nilai‑nilai karakteristik kualitas yang menggambarkan keadaan dari suatu proses. Jika semua nilai‑nilai pada peta itu berada didalam batas-batas kontrol tanpa memperlihatkan kondisi tertentu, maka proses berlangsung dianggap sebagai berada dalam keadaan terkontrol secara statistika. Namun jika nilai‑nilai pada peta itu di luar batas kontrol, maka proses yang berlangsung dianggap di luar batas kontrol, sehingga perlu diambil keputusan untuk memperbaiki proses yang ada.

2.4       Pengertian Shock
            Shock yaitu suatu alat atau benda yang mempunyai gaya pegas atau mengayun, memantul yang dimana biasanya shock tersebut di gunakan pada alat-alat atau mesin-mesin perkakas serta mobil dan montor. Tujuan shock yaitu memiliki beberapa tujuan yaitu:
1.             Mencegah terbenturnya antara ke dua permukaan benda.
2.             Membuat benda mempunyai daya gerak secara vertikal atau horizontal .
3.             Memperindah penampilan pada mesin atau  kendaraan.
2.4.1    Material Sealer Dan Karakternya
            Material atau bahan shock absorber yang digunakan untuk melakukan penyambungan dan memperindah shock  mobil dan montor, yaitu sebagai berikut:
1.                  Material
Shock terbuat dari besi yang berhubungan dengan aluminium, materi utamanya adalah:
a.         Plat besi
b.        Besi
c.         Aluminium
d.        Baja campur

2.                  Karakteristik
Shock lebih baik di gunakan apabila seal pada shock tidak bocor, kalau di guanakan secara terus menerus maka shock akan bagus serta kekuatanya terjamin. Seal yang di gunakan sangat baik dan keras sehingga shock tidak mudah bocor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar